Crime · Marriage life · Romance

Beautiful Monster – Part 4 – Babalee

24011773659_e1aa3d5195_o

 

Beautiful Monstar

Kim So Hee | Byun Baekhyun

Marriage Life | Comedy | Drama

Pg-18

 

 

Siapa yang menyangka pria berambut panjang, memakai celana super pendek ditambah luaran tirai jendela-yang dicabut paksa oleh Jimin eonni- adalah seorang Kim Minseok. Iya, kim Minseok kakak dari Kim So Hee, istri Shin Jimin, anak pertama mendiang Kim Jung Dong. Yang punya kulit seputih salju yang lembut, berwajah imut tapi juga tampan, yah, si tua yang itu.

Jimin eonni pulang dengan membawa album sistar yang baru. Dia menyeret suaminya keluar menggunakan pakaian super aneh karena sumpah, pakaian sexy ala sistar jika dipakai di badan kekar Minseok, serasa melihat Banci tidak tahu diri-aku menyebutnya begitu-, dan sialnya, Jimin eonni juga memakai hal yang sama, tapi bagusnya dia telihat pantas. Seharusnya aku, Baekhyun dan ibu menjadi penonton saat mereka- Minseok dan Jimin- menarikan lagu I like that. Tapi karena sistar ada empat member jadinya aku dan Baekhyun harus ikut dan memakai pakaian aneh dari tirai. Tahukan, kostum sistar itu. mereka sih pantas-pantas saja, tapi aku? Minseok oppa? Ah sebenarnya Baekhyun cukup cocok. Dia cantik.

“Baiklah, Byun Bora siap tampil!!” Baekhyun terlihat begitu semangat. Ini aneh, padahal dia adalah penggemar SNSD dan berani bertaruh pri itu juga hafal semua lirik lagu dari semua album delapan gadis cantik itu?

Aku menggoyangkan pinggul sedikit meliuk ke kanan dan ke kiri mencoba jadi sexy, hot, seperti, “Halo semua, Byun Hyorin di sini!” aku membungkukkan badan seolah benar-benar berada di atas panggung memberi salam kepada ratusan penggemar yang memegang light stick. Membayangkan mereka memanggil namaku rasanya menyenangkan. Ah kenapa dulu aku tidak bercita-cita jadi idol saja?

Baekhyun berkacak pinggang di hadapanku. Dia mulai mencebik seperti bocah berusia lima tahun. Sialnya memang cocok dia masih bocah dan memakai seragam sekolah. “Hyorin sexy!”

Oke, what?

                “Kulitnya sexy, suaranya sexy, tubuhnya sexy! Kau tidak bisa di samakan dengan dia! Gosh!”

Baekhyun menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga. Matanya mendelik sambil menggoyangkan kepalanya seperti gadis sekolah dasar yang sedang bertengkar dengan temannya. Dan sumpah itu jijik sekali. Pria itu terlihat seperti banci sekarang.

“Kau tahu,” Baekhyun kembali mendelik, “Hyorin punya sesuatu yang besar di-“ dia tidak melanjutkan ucapannya. Tapi menggunakan gerakan tubuh, aku mengerti. Kedua tangannya terangkat di depan dada seolah sedang menangkupkan sesuatu. Wajahnya terlihat canggung untuk beberapa detik pertama. Selanjutnya dia tersenyum aneh.

“Oh Hoo!! Jadi selama ini Hyorin yang membuatmu sukses onani?”

Baekhyun menatapku tidak percaya seperti, dari-mana-kau-tahu, tapi yang dikatakan berbeda jauh jadi, “O-o-ona- ya! Kau ini bicara apa?”

“Mengaku saja, kau ini sering monanikan? Ya kenapa kau bodoh sekali, bagaimana jika ada benih presiden di sana?”

“Wah omonganmu benar-benar melantur. Apa kau minum barusan? Bagaimana bisa laki-laki sepertiku sering seperti itu?”

“Ya! Berisik sekali!” Jimin eonni berkacak pinggang. Dia berdiri di depan teve yang sudah siap menyanyikan lagu  I Like That Sistar. Minseok oppa bersedekap, dan aku tahu itu adalah ekspresinya ketika –sial-aku-malu-sekali.

Jimin eonni menarik aku, Baekhyun, dan Minseok oppa pada posisi yang benar. Setelah dirasa sudah sesuai, dia tersenyum begitu lebar. Berbalik lalu menatap Mom.

“Ibu mertua, semoga anda terhibur. Ah dan semoga anakku juga terhibur.” Dia terlihat sangat girang ketika mengatakan ‘anakku’. Hebat sekali, belum lahir saja sudah merepotkan seperti ini.

Ini semua karena Jimin eonni ngidam jadi anggota girlband.

Musik dimulai. Dan semua berubah menjadi tarian aneh dengan gaya super sexy buatan yang sumpah tidak sexy dan malah menjijikkan. Dan bagusnya, Jimin eonni yang sedang ngidam tidak muntah sama sekali.

 

***

 

“Bagus! Bagus bagus!!!!” Baekhyun bertiak sangat keras sampai lupa bahwa dia masih menjadi wanita. Jimin memekik girang. Meloncat-loncat mendekati Baekhyun yang sama-sama merasa exited. Mereka berdua saling berpegangan tangan lalu meloncat-loncat kegirangan. Sesekali kembali menari dan menyanyikan lirik lagu I Like That dan menggoyangkan pinggul mereka.

Minseok oppa mendekat padaku. Wajahnya kusut sekali. Dia adalah pria imut yang sangat ssang namja. Jadi melakukan tarian girlgrup sexy membuat harga dirinya benar-benar jatuh, sepertinya. Berbeda dengan Baekhyun yang dari dulu menyukai SNSD. Mulai dari gadis cantik itu debut sampai sekarang.

Noona! Bagaimana jika kita menarikan lagu Lion Heart?” kata Baekhyun. Dia mulai posisi bagian reff lalu menyanyikan liriknya. Jimin eonni yang terpancing ikut menari seperti Baekhyun. Mereka saling berhadapan.

“Oke oke call!!!”

Musik kembali di putar. Aku duduk di samping Mom sambil bersedekap. Sesekali Mom tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Baekhyun dan Jimin eonni seperti gadis remaja kesetanan. Diam-diam aku menarik nafas panjang lalu mengeluarkannya perlahan. Bagaimana bisa aku menikah dengan pria seperti itu? Tampang memang, tengil benar sekali, dan ya ampun memalukan.

Lagu telah sampai pada reff pertama. Jimin eonni dan Baekhyun terlihat manis sekali seperti member SNSD aslinya. Dan jujur hal ini sempat membuatku berfikir. Jadi, siapa suami di rumah tanggaku? Orang-orang pasti akan berfikir jika, “Ternyata So Hee anak Kim Jung Dong seorang lesbian. Bahkan pasangannya lebih cantik dari pada dia.” Dan jika hal itu benar-benar terjadi aku akan membakar wajah Baekhyun agar sama dengan Mr. Deadpool.

Entah datang dari mana, Minsoek oppa tiba-tiba menghentikan laya teve. Dia menekan beberapa tombol dan aku sadar, dvdnya di ganti dengan lagu lain.

“Ya Kim Minseok, kau mau mati?!!” Jimin eonni memekik mencoba menarik lengan Minseok oppa.

Dan aku yakin Jimin eonni sadar betul bahwa Mom masih duduk di sofa penonton bersamaku. Tapi dia berani mengatakan kata kasar pada anak tiri Mom. Bukankah hebat? Tidak ada menantu seperti dia.

Awal bertemu, kami semua pikir Shin Jimin adalah gadis lugu, tidak banyak bicara, dan cenderung introvert. Karena selama enam bulan pertama, dia benar-benar menutup diri. Melakukan hal seperlunya dan terlalu penurut. Sampai pada akhirnya, sifat aslinya keluar. Berbeda jauh dari sebenarnya. Terlalu berani, terlalu jujur, terlalu berlebihan.

Seperti saat dulu berbelanja bersama Mom. Jika menantu pada umumnya akan bersifat sopan saat ditanya pendapat. Tapi Jimin eonni memperlakukan Mom seperti ibunya sendiri.

“Menurutmu tas ini bagaimana?”

“Aih, ini terlalu muda untuk usia ibu. Bagaimana dengan yang ini?”

Hebatnya, Mom tidak pernah marah. Dia malah senang karena merasa punya anak perempuan baru.

Baekhyun sempat memprotes panjang lebar dan terlalu cepat seperti kereta. Aku bahkan sampai tidak ingat dia berbicara apa. Bahasanya sok seperti sastrawan dengan membandingkan beberapa hal.  Tapi intinya dia sedang protes pada Minseok oppa.

Musik mulai diputar. Ah ini lagu SHINee. Dulu Minseok memang menyukai SHINee. Katanya, dia sekeren Minho, seimut Taemin, sefashionable Key, dan suaranya sekuat Jonghyun. Lalu aku menambahkan, dia setua Onew. Tapi Minseok oppa menambahkan, ‘Onew memang tua, tapi wajahnya terlihat sangat muda. Seperti aku.”

“Lihat aku akan menari sekeren SHINee!” kata Minseok oppa bersiap menunggu lagu siap di mulai. Dia sama sekali tidak peduli pada Jimin eonni yang sudah duduk di lantai sambil menatap Minseok oppa tidak suka. Seperti seorang antifans yang siap menerkam. Aku terkekeh. Saat melihat ternyata Baekhyun juga melakukan hal yang sama seperti Jimin eonni.

Aku tidak tahu. Barangkali Minseok oppa melakukan hal itu karena tidak tahan ketika melihat Jimin eonni dan Baekhyun melakukan absurd dance saat lagu I Like That dimulai atau bergaya so imut di lagu Lion Heart. Jadi dia menari bak idol boyband seperti saat SMA dulu. Tapi sayangnya, Minsoek oppa lupa kalau lagu Lucifer SHINee benar-benar ssang namja dan dia masih mengenakan kostum Sistar dari tirai jendela yang dicabut paksa.

 

***

Satu hal sebenarnya yang cukup mengganggu akhir-akhir ini. Bukan soal kecelakaan, kematian ayah dan Suho oppa. Kalau itu memang selalu menggangguku. Hanya saja ini mengenai Baekhyun. Pembicaraan aku dan dia beberapa hari lalu saat di mobil, bukankah itu berarti dia lelah dan berhenti menyukaiku? Dia tidak menyukaiku? Pernah hampir bertunangan dengan Jung Ji Hyun yang sekarang jadi sekertarisnya? Kalau begitu, kenapa dia mau menikah denganku? Cinta harus diperjuangkankan? Apa itu artinya dia masih berjuang setelah berhenti sejenak?

Ah kepala ini rasanya sakit sekali. Memikirkan kemungkinan tentang Baekhyun tidak pernah ada akhirnya. Pria itu seperti gunung. Terlihat dekat tapi sulit digapai. Keindahannya akan terasa saat berada di puncak. Itu berarti seseorang harus mendaki selama berjam-jam. Dan mendaki gunung tidak semudah yang dipirkan.

Lagi-lagi sosok Ji Hyun melesat dalam pikiranku. Kenapa Baekhyun mengangkatnya jadi sekertaris? Apa mereka sedang mencoba cara untuk kembali bersama? Apa itu berarti, suatu hari nanti aku akan ditinggalkan?

Entah kenapa rasanya terlalu, bagaimana mendeskripsikannya? Seperti sudah tahu kehilangan cinta pertama padahal sudah bertahun tahun berjuang. Seperti segelas air yang tumpah saat sedang benar-benar dehidrasi dan tidak ada air lagi. Seperti celaka untuk kesekian kalinya. Ah aku tidak pandai mengukir kata-kata indah. Intinya, sekarang aku tidak ingin kehilangan Byun Baekhyun. Anehnya, rasa ini seperti déjà vu.

“Sedang apa?”

Aku melirik sosok di samping yang ikut berbaring di rerumputan. Itu Baekhyun. Dia ikut menidurkan diri di atas reremputan, menyimpan kedua tangannya di belakang kepala untuk digunakan sebagai bantal.

Aku menghela nafas sebentar kembali menatap langit gelap tanpa bintang, “Memikirkanmu.”

“Aku?”

“Mm.”

Aku menunggu respon apa yang akan dia berikan. Tapi dia hanya diam sama sekali tidak menatapku. Setelah menunggu selama lima menit, Baekhyun baru berbicara.

“Apa yang kau pikirkan? Kali ini bukan tentang aku onani lagikan?” ucapannya membuatku terkekeh.

“Bukan Baek, ya ampun kotor sekali pikiranmu.”

“Kau yang kotor. Untuk apa onani jika aku punya istri cantik-meskipun tidak secantik Hyorin- yang bisa memuaskan nafsuku?” kali ini dia menatapku sambil memiringkan tubuhnya. Satu tangannya menyangga kepala. Senyum menjijikkan terpatri. “Ngomong-ngomong apa kau bisa melakukannya? Apa aku harus mengajarimu atau kau mau aku memberikan video porno? Tidak usah so polos, aku tahu kau pernah menonton porno bersama Chanyeolkan?”

Aku mendelik. Sial si bodoh yoda tinggi seperti jerapah benar-benar tidak bisa menjaga mulutnya. Lain kali apa lagi yang akan dia katakan pada dunia tentangku? Tiba-tiba pikiran ingin menjadi idol hilang saat ingat aku punya teman seperti Park Chanyeol. Bisa-bisa dalam sebulan namaku sudah masuk berita dua puluh kali.

“Semua yang kau katakan. Aku memikirkannya Baek.” Kataku memilih topic awal. Sebenarnya menyenangkan bisa beradu argument mengenai seks dengan Baekhyun. Tapi tidak sekarang, mungkin lain kali. “Aku tidak ingin terlalu hanyut. Semakin aku memikirkanmu semakin aku bertemu dengan jalan buntu bahwa kau akan meninggalkanku. Aku mencoba memikirkan hal lain, tapi kenapa semuanya berujung dengan kau menghilang? Aku ingin membencimu. Tapi semakin aku mencoba benci, aku semakin peduli. Apa ini Baek?”

Aku tidak melihat wajahnya, tapi rasa hangat seketika menjalar ke seluruh tubuh saat Baekhyun menggenggam jemariku. Dia meremas jariku beberapa kali lalu mengeratkannya. Suara nafas Baekhyun terdengar tidak begitu stabil. Rasanya cemas. Seketika aku menatapnya. Dia menatap langit sambil tersenyum. Sedetik kemudian dia menatapku.

“Kau akan punya waktu untuk membenciku, tapi tidak sekarang.”

Aku tidak tahu apa yang memulai atau bagaimana bisa ini terjadi. Tapi yang kurasakan adalah wajah kami yang saling berdekatan tanpa jarak. Nafasnya terasa begitu hangat menerpa wajahku. Matanya tertutup. Kepalanya sesekali bergerak ke kanan dan kekiri. Bibirnya melumat bibirku. Aku tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya. Semanis permen kapas? Tapi yang ini lebih manis. Seindah bunga sakura di musim semi? Tapi wajah Baekhyun sedekat ini terasa lebih indah. Jadi bagaimana aku mengatakannya?

Baekhyun menggeram ketika berhasil meloloskan lidahnya membelit lidahku. Dia benar-benar pencium yang hebat. Lebih mendominasi karena aku hanya diam tanpa melakukan apa-apa kecuali menutu mata. Kedua tangannya yang tadi meremas bahuku naik jadi berada pada lekukan leher. Sial, ciumannya benar-benar membuatku tergoda untuk membalasnya. Ketika aku ikut mengecup, melilit lidahnya sebuah senyum terasa terpatri. Hebatnya ciuman Baekhyun adalah membuatku hampir kehilangan kesadaran. Buktinya aku tidak tahu sejak kapan dia berada di atas tubuhku.

 

***

TBC

 

NOTE:

  1. Sebelumnya sebelum lebaran aku mau ngucapin mohon maaf lahir dan batin. Karena kalian terjebak telah bertemu dengan penulis yang abal dan nyebelin suka ngestop cerita seenak hatinya. Aku sadar itu maafkan aku T_T selamat lebaran dan selamat mudik.
  2. AAAKKKKKK seneng deh pas udah posting part 3 dapet respon yang Alhamdulillah bikin mood aku naik lagi. aku membalas dnegna fast update part 4 hihihi.
  3. Karena aku update part 4 sekarang, berarti minggu depan aku ijin engga update yaaaa hehehe dan kemungkinan next part bakal ngaret.
  4. Selagi aku pergi barang kali dua minggu yang ingin menghubungi bisa lewat wa-yang punya wa aku- atau askfm yang punya askfm. Atau komen di salah satu page. Hehehehe
  5. Setelah part ini sudahkah mendapat kecerahan atau semakin bertanya-tanya? Apa cerita ini kecepetan atau bertele-tele? Aku sengaja buat ini jadi part comedy romantis biar engga pusing mulu, tapi kayaknya tetep bikin pusing deh yaaa, pokoknya love you all!!!!

See you next time!!!!

 

96 tanggapan untuk “Beautiful Monster – Part 4 – Babalee

  1. Aduh kok aku khawatir yaa.. Kok baekhyun bilang akan ada saat dimana sohee membenci baekhyun? Apakah sebelum sohee kecelakaan baekhyun bersalah bgt sm sohee,, terus jihyun? Masih belum ada titik terang ttg dia.. Siapa yg tabrakan sama sohee sebenernya? Kok rasanya semua orang menutupinya? Apa benar suho meninggal pure karena kecelakaan?? Akkkkk pusing >,<

    Suka

Tinggalkan komentar